Mohammad Adi Firmansyah1, Gurmeet Singh2, Zulkifli Amin2
1Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM
2Divisi Respirologi dan Perawatan Penyakit Kritis, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM
Korespondensi : madif12@gmail.com

 

Evaluasi perioperatif paru merupakan bagian penting pada tatalaksana pasien dengan penyakit
paru yang akan menjalani pembedahan kardiak atau non-kardiak elektif. Tujuan dari evaluasi
perioperatif secara umum adalah (1) identifikasi kondisi komorbids yang dapat meningkatkan
terjadinya komplikasi perioperatif; (2) optimalisasi kondisi umum jika memungkinkan; (3) memahami,
mengenali, dan mengobati kejadian yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pasca operasi;
(4) menganjurkan pemeriksaan preoperatif yang diduga dapat mempengaruhi stratifikasi risiko dan
manajemen pasien; dan (5) menganjurkan modalitas pasca operasi yang dapat menurunkan risiko
terjadinya komplikasi.1 Fleischer (2002) melaporkan dari 485.850 pasien yang menjalani pembedahan, sebanyak 4.038 (0.7%) diantaranya mengalami kematian, dengan penyebab terbanyak akibat adanya kondisi komorbid pasien tersebut (1:95), faktor kesalahan pembedahan (1: 420), dan kesalahan anestesi (1: 2680).1 Insiden komplikasi paru pasca operasi (postoperative pulmonary complications – PPC) cukup tinggi dengan angka bervariasi dari 2 hingga 19%.2 Smetana melaporkan komplikasi paru terjadi sekitar 6.8% dari
seluruh jenis pembedahan.3 Ateletaksis, pneumonia, gagal napas, dan eksaserbasi dari penyakit paru kronis
merupakan PPC yang sering dilaporkan. Komplikasi paru dilaporkan lebih banyak terjadi dibandingkan 
komplikasi kardiak, dan menyebabkan bertambahnya masa perawatan pasien di rumah sakit

Published: 2017-08-04