Dewi Resnawita, Marlina Rays, Harun Iskandar, Eliana Muis, Muhammad Ilyas,
Nur Ahmad Tabri, Irawati Djaharuddin, Erwin Arief, A. Makbul Aman, Syakib Bakri
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksius yang dapat mengancam nyawa dengan angka
insidensi yang tinggi di dunia, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Meskipun
sebagian besar kasus TB ditemukan pada paru-paru, proporsi pasien yang mengalami infeksi TB
ekstra paru juga menunjukkan angka yang signifikan. Berikut dilaporkan tiga kasus TB ekstra paru.
Kasus pertama, wanita 63 tahun dengan gambaran klinis benjolan pada daerah mulut yang awalnya
diperkirakan menderita tumor kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologis diperoleh hasil
peradangan kronik granulomatous. Kasus kedua, wanita 32 tahun dengan gambaran klinis berupa
plak hiperkeratosis, eritema dan skuama regio interphalang digiti dua dextra kemudian dilakukan
pemeriksaan histopatologis diperoleh hasil Tuberkulosis kutis verukosa. Kasus ketiga, laki-laki 32
tahun, dengan nyeri dan bengkak pada lutut kanan kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologis
diperoleh hasil radang kronik granulomatosa supuratif. Terhadap ketiga pasien ini diberikan obat
anti tuberkulosis (OAT) kategori I 2(HRZE)/4(HR)3 dan terjadi perbaikan klinis.
Kata kunci: TB ekstra paru, obat anti tuberkulosis