Niken Wahyuningsih1, Bambang Setyohadi2
1 Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia –
RSUPN Cipto Mangunkusumo
2 Divisi Rematologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia –
RSUPN Cipto Mangunkusumo
Miopati terinduksi steroid memiliki karakteristik adanya kelemahan otot dalam satu atau beberapa bulan setelah pemberian atau peningkatan terapi steroid. Gejalanya yang umum terjadi adalah adanya kelemahan otot proksimal secara bertahap selama periode beberapa minggu yang diikuti dengan perusakan otot. Tes untuk membuktikan hal tersebut adalah dengan mengurangi dosis steroid. Kelemahan yang diakibatkan oleh miopati terinduksi steroid akan mulai membaik dalam tiga atau empat minggu setelah pengurangan dosis yang memadai. Elektromiografi dan biopsi otot dapat membantu untuk menegakkan diagnosis. Penatalaksanaan pada keadaan yang mendasari kelebihan steroid sangat bermanfaat.
Kata Kunci: Diagnosis, tata laksana, miopati terinduksi steroid
PENDAHULUAN
Miopati telah dikenal sebagai efek samping dari terapi kortikosteroid (glukokortikoid) sejak pertama kali diperkenalkan sebagai agen terapeutik pada tahun 1950-an.1 Miopati dapat timbul pada setiap jenis sediaan kortikosteroid. Risikonya dapat meningkat pada pasien dengan usia lanjut dan pasien dengan kanker atau pasien dengan balans nitrogen yang negatif sebelum terapi dilaksanakan.2