Penatalaksanaan TB Diseminata dan Pneumonia Pada Pasien Gangguan Hati Kronis : Sebuah Laporan Kasus
Iis Widiayati1, Jesica Supriadi1, Nenny Agustanti2, Pandji Irani Fianza3
1Departemen Penyakit Dalam, Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia.
2Divisi Gastroenterohepatologi, Departemen Penyakit Dalam, Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia.
3 Divisi Hematoonkologi Medik, Departemen Penyakit Dalam, Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia.
ABSTRAK
Frekuensi tuberkulosis meningkat empat belas kali lipat pada pasien dengan penyakit hati kronis dan sirosis hati (SH). Pemilihan obat anti tuberkulosis (OAT) pada pasien SH perlu memperhatikan derajat fibrosis hati. Pneumonia merupakan penyebab kedua tersering yang menyebabkan Acute on Chronic Liver Failure (ACLF) setelah Secondary Bacterial Peritonitis (SBP). CLIF Consortium Organ Failure Score (CLIF-SOFA) dapat dipakai untuk memprediksi mortalitas SH dengan pneumonia.
Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang ke instalasi gawat darurat (IGD) dengan keluhan buang air besar hitam. Keluhan disertai adanya batuk lama, penurunan berat badan, demam, serta keringat malam. Pasien sudah diketahui menderita hepatitis B dan mendapatkan terapi Tenofovir sejak April 2022. Pasien didiagnosa dengan TB diseminata (TB milier dan peritonitis TB) dan terkonfirmasi dengan ditemukannya Mycobacterium tuberculosis (MTB) pada hasil Tes Cepat Molekuler (TCM) sputum dan cairan asites. Pasien diterapi dengan regimen RHES. Pada hari perawatan kelima pasien didiagnosa dengan Hospital Acquired Pneumonia dan mendapatkan terapi Ceftazidime dan Levofloxacine. Pasien meninggal pada hari perawatan kesembilan karena repiratory failure.
Pasien dengan Child-Turcotte-Pugh score 13 sebaiknya pasien diterapi dengan menggunakan obat yang tidak hepatotoksik selama 18-24 bulan. Pasien mengalami pneumonia pada hari perawatan kelima dengan skor CLIF-SOFA 10. Pneumonia mencetuskan terjadinya ACLF pada pasien. Semakin tinggi skor CLIF-SOFA, maka akan meningkatkan mortalitas pasien SH dengan pneumonia.
Pemilihan OAT pada pasien dengan sirosis hati harus disesuaikan dengan derajat fibrosis hati. Deteksi infeksi pneumonia dan perhitungan CLIF-SOFA pada pasien SH dalam perawatan harus dilakukan sedini mungkin karena pneumonia merupakan penyebab ACLF kedua tersering dan meningkatkan mortalitas pada pasien sirosis hati.
Kata kunci: TB diseminata, pneumonia, sirosis hepatis, obat anti tuberkulosis
ABSTRACT
Tuberculosis incidence increases fourteenfold in chronic liver disease and cirrhotic patients. The degree of liver fibrosis must be considered when selecting anti-tuberculosis drugs in cirrhotic patients. After Secondary Bacterial Peritonitis (SBP), Pneumonia is the second most common cause of Acute on Chronic Liver Failure (ACLF). CLIF Consortium Organ Failure Score (CLIF-SOFA) can predict mortality in cirrhotic and pneumonia patients.
A 53-year-old man arrived at the emergency department complaining of black stools, a long cough, weight loss, fever, and night sweats. The patient had been treated for hepatitis B with Tenofovir since April 2022. He was diagnosed with disseminated tuberculosis (miliary and peritonitis tuberculosis). His sputum and ascites fluid contained Mycobacterium tuberculosis (MTB). He received RHES regimen treatment. He was diagnosed with Hospital Acquired Pneumonia on the fifth day and was given Ceftazidime and Levofloxacine. He died on the ninth day due to respiratory failure.
Patients with a Child-Turcotte-Pugh score of 13 should be treated for 18-24 months with non-hepatotoxic drugs. On the fifth day, the patient developed pneumonia, and his CLIF-SOFA score was 10. In this patient, pneumonia can trigger ACLF. The higher the CLIF-SOFA score, the greater the mortality in a cirrhotic patient with pneumonia.
We must consider the degree of liver fibrosis when selecting anti-tuberculosis drugs for patients with liver cirrhosis. Early detection of pneumonia is critical and the calculation of CLIF-SOFA score in cirrhotic patients must be performed as early as possible because pneumonia is the second most common cause of ACLF and it might increase mortality risk in cirrhotic patients.
Keywords: Disseminated TB, pneumonia, cirrhosis, anti-tuberculosis drugs