Thymoma Presenting as Superior Vena Cavaa Syndrome
Putri Indah Permata1, Fauzar2, Roza Kurniati2 Eifel Faheri3
1. Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
RSUP Dr. M. Djamil Padang, Indonesia
2. Divisi Pulmonologi, Program Studi Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas RSUP Dr. M. Djamil Padang, Indonesia
3. Divisi Hematologi Onkologi Medik, Program Studi Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RSUP Dr. M. Djamil Padang, Indonesia
Pendahuluan
Timoma adalah neoplasma yang jarang terjadi yang berasal dari sel epitel timus dengan prevalensi 0,5-1,5% dari semua keganasan di Amerika Serikat. Pada 2018-2023 ditemukan 20 kasus pasien timoma yang dirawat di RSUP M Djamil. Gejala klinis dapat berupa nyeri dada, dispnea, batuk, atau sindrom vena kava superior akibat efek pendesakan pada organ yang berdekatan.
Ilustrasi Kasus
Laki-laki, 28 tahun dirawat di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang mengeluhkan sesak nafas yang hebat sejak 3 hari sebelum masuk RS disertai dengan bengkak pada leher, wajah, dan tangan kanan. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum berat, takipneu, dan pemberton sign positif. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal. Pemeriksaan CT Scan thoraks dengan kontras didapatkan tumor mediastinum anterior yang menekan vena kava superior. Dilakukan pemberian kortikosteroid dan radioterapi cito untuk keadaan emergency sindroma vena kava superior (SVKS). Setelah sesak berkurang, dilakukan pemeriksaan transthoracic needle aspiration (TTNA) dan trans thoracic biopsy (TTB) dengan hasil timoma. Selanjutnya pada pasien dilakukan kemoterapi sebagai terapi primer timoma karena massa tumor yang non-resectable.
Diskusi
Kasus ini menarik karena keberhasilan terapi pada pasien. Radioterapi dapat memberikan perbaikan klinis pada pasien SVKS kemudian dilakukan kemoterapi menggunakan regimen cisplatin, doxorubicin, siklofosfamid karena tumor non-resectable. Pada follow up setelah kemoterapi didapatkan perbaikan klinis dan pengecilan massa tumor pada pasien secara radiologis.
Kesimpulan
Timoma adalah tumor yang jarang dengan mortalitas tinggi. Pengobatan timoma harus dilakukan oleh tim multidisiplin untuk menentukan strategi perawatan yang tepat. Pilihan pengobatan kemoterapi memberikan perbaikan klinis pada pasien dengan massa yang non-resectable
Kata kunci: timoma, SVKS, radioterapi, kemoterapi