Seorang Laki-Laki 49 Tahun Dengan Tuberkulos Monoresisten Isoniazid (Hr-TB) : Kasus Pertama Hr-TB di RSUP dr.Kariadi Semarang
Arif Wicaksana1, Fathur Nur Kholis2, Banteng Hanang Wibisono2
1Resident of Internal Medicine, Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Diponegoro University
2 Division of Pulmonology and Critical Care Medicine, Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine,
Diponegoro University
Introduction : Drug Resistance Tuberculosis still become one of biggest burden on Global TB Control. Isoniazid Resistance Tuberculosis (Hr-TB) is one form of Drug Resistance TB. Although Hr-TB cases is commonly found worldwide, yet this case is the first case to be reported in Kariadi Hospital Semarang.
Case Illustration : A 49-year-old male come with productive cough, sub-febris fever and weight loss within 1 month with history of Complete Drug Sensitive TB treatment 10 years ago. Patient had decreasing of vesicular sound and crackles in lower part of right lung. On chest radiographic evaluation found consolidation on lower base of right lung and image of tuberculosis. Sputum evaluation found Acid-fast Bacteria with Nucleic acid amplification tests (NAAT) detected M. Tuberculosis with rifampicin sensitive, Line Probe Assay (LPA) stated resistance of Low Dose and High Dose Isoniazid. Patient was given treatment regimen of 6RHZE-Lfx. Evaluation was done in second month of treatment that given no identification of Acid-fast bacteria, improvement on chest radiographic, and bodyweight.
Discussion : Hr-TB was found in 156 countries from 2003 until 2017, prevalence of Hr-TB is 7.6% of Newly Diagnosed TB and 11.4% of patient TB on treatment. Mechanism of resistance in Hr-TB are identified the mutation of katG ang inhA that decrease the antimicrobial function of Isoniazid. Diagnostic of Hr-TB based on WHO guideline is using NAAT and LPA to rule out resistance of INH and other line of regimen. WHO 2017 recommendation for Hr-TB treatment is RHZE-Lfx for 6 months. Addition of Fluoroquinolone to the regimen for Hr-TB strengthen treatment regimens since bactericidal effect of Isoniazid replaced by Lfx and became core drug for Drug Resistance TB. Adding Lfx shows improvement on results, and there is no evidence of including Isoniazid on regimen giving poor outcome on therapy.
Conclusion : Hr-Tb need to be identified on high-risk group to have proper diagnosis and therapy and give better prognosis and improve TB elimination.
Keyword : Tuberculosis, Isoniazid, Resistance
ABSTRAK
Pendahuluan : Tuberkulosis resisten obat masih menjadi salah satu permasalahn pada ELiminasi TB secara global. Tuberkulosis mnoresisten isoniazid (Hr-TB) adalah salah satu bentuk TB Resisten Obat. Walaupun kasus Hr-TB banyak ditemukan secara global, tetapu kasus ini adalah kasus pertama yang dilaporkan di RSUP dr. Kariadi Semarang
Ilustrasi Kasus : Seorang laki-laki 49 tahun dating dengan batuk produktif, demam sub febris dan penurnan berat badan dalam 1 bulan dengan Riwayat pengobatan TB Sesitif Obat lengkap 10 tahun yang lalu. Pada pasien ditemukan penurunan suara vesikuler pada dan ronki kasar pada basal paru kanan. Pada pemeriksaan ronsen thoraks didapatkan konsolidasi pada basal paru kanan dan gambaran yang mendukun tuberculosis. Pada pemeriksaan dahak ditemukan BTA dan TCM mendeteksi M. Tuberkulosis dengan sensitive rifampisin. PEmeriksaan Line Probe Assay (LPA) menyatakan resisten dari Isoniazid dosis rendah dan dosis tinggi. Pasien diberikan regimen pengobatan ^RHZE-Lfx. Evaluasi dilakukan pada bulan kedua dari pengobatan dan didapatkan BTA negative dan perbaikan pada ronsen thorakas dan berat badan.
Diskusi : Hr-TB ditemukan pada 156 negara dari 2003 hingga 2017, prevalensi dari Hr-TB adalah 7.6% dari TB kasus baru dan 11.4% pada pasien yang sedang pengobatan TB. MEkanisme reistensi dari Hr-TB diidentifikasi pada mutasi gen katG dan inhA yang menurunkan fungsi antimicrobial dari Isoniazid. Diagnosis dari Hr-TB berdasarkan Guideline WHO menggunakan TCM dan LPAuntuk menemukan adanya resistensi Isoniazid dan regimen lain. Rekomendasi WHO 2017 untuk pengobatan Hr-TB adalah RHZE-Lfx untuk 6 bulan. Penambahan FLuoroquinolon pada regimen untuk Hr-TB memperkuat efek bakterisidal dan menggantikan efek bakterisidal dari Isoniazid dan menjadi core drug untuk TB Resisten Obat. PEnambahan Lfx menunjukan perbaikan pada hasil dan melibatkan Isoniazid pada terapi tidak membuktikan perburukan luaran dari terapi.
Kesimpulan : Hr-TB perlu diidentifikasi pada kelompok resiko tinggi dan mendapatkan diagnosis dan tatalaksana yang tetap untuk mendapatkan prognosis yang lebih baik dan meningkatkan angka eliminasi TB.
Kata Kunci : Tuberkulosis, Isoniazid, Resitensi