Pneumonia komunitas (PK) adalah penyakit infeksi yang umum namun bersifat serius. Pneumonia komunitas termasuk dalam 10 penyebab kematian tertinggi di dunia.1 Terapi antimikrobial telah diketahui merupakan titik berat tata laksana PK dimana tingkat fatalitas sebelum era terapi antimikrobial adalah 80% dan setelahnya turun menjadi 20%.2 Namun demikian, sekarang ini terapi antimikrobial saja terkadang tidak cukup adekuat untuk menurunkan mortalitas pada pneumonia berat.2 Pada patogenesis PK, sitokin inflamasiseperti IL-6, IL-8, dan IL-10 berlaku sebagai protein fase akut dimana jumlah berlebih dari IL-6 dan IL-10 telah diasosiasikan dengan tingginya mortalitas pada PK.3 Kortikosteroid atau glukokortikoid adalah obat anti-inflamasi yang paling efektif dan paling banyak digunakan.1 Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menginvestigasi manfaat penggunaan steroid sebagai terapi adjuvan pada pneumonia dengan hasil yang beragam. Sebagian studi menunjukkan bahwa pemberian kortikosteroid dosis sedang melalui intravena dapat menumpulkan respon sistemik sitokin pro-inflamatorik pada sepsis berat dan inflamasi paru pada pneumonia berat dan cidera paru akut.1 Namun demikian, studi lain mengatakan bahwa tidak ada data yang mendukung manfaat penggunaan steroid sistemik dalam perawatan rutin pneumonia.4 Ditambah lagi, meskipun penggunaan kortikosteroid tampak menguntungkan, perlu diingat bahwa penggunaan steroid diketahui memiliki berbagai efek samping.5Sampai saat ini, keuntungan penggunaan steroid untuk pengobatan pneumonia berat dianggap masih kontroversial, sehingga dibutuhkan kajian berbasis bukti untuk membahas hal tersebut lebih lanjut.