Ridho Adriansyah1, Gurmeet Singh2, Zulkifli Amin2, Anna Uyainah2
1Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM
2Divisi Pulmonologi dan Perawatan Penyakit Kritis, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular melalui droplet udara yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosis. Meskipun tingkat penularan TB relatif rendah dibandingkan dengan penyakit menular lainnya dan pengobatan yang efektif telah ditemukan sejak lima dekade lalu, TB masih menjadi masalah kesehatan global yang sulit diatasi. Tidak kurang dari sepertiga populasi dunia terinfeksi TB. Setiap tahun ditemukan sembilan juta kasus baru dan hampir dua juta penderita dilaporkan meninggal dunia. Insidens penularan infeksi HIV ikut berkontribusi terhadap meningkatnya epidemiologi TB secara global, khususnya di Afrika dan Asia. Peningkatan prevalensi tersebut juga diikuti peningkatan resistensi terhadap obat antituberkulosis (OAT). Ada tiga jenis resistensi yang dikenal dengan nama multidrug-resistant (MDR), extensively drug- resistant (XDR), dan total drug-resistant (TDR). Banyaknya jumlah kasus resistensi mencerminkan kegagalan program-program kesehatan yang sudah dijalankan selama ini.1
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di Asia Tenggara pun tidak luput dari masalah- masalah di atas. Indonesia menduduki peringkat ke-4 negara dengan kasus TB terbanyak setelah India, Cina, Afrika Selatan, dan Nigeria. Prevalensi TB di Indonesia cenderung stabil dari tahun ke tahun dengan angka prevalensi yang masih cukup tinggi, yaitu 261 per 100.000 penduduk. Persentase MDR TB saat ini sekitar 1,9 % dari semua kasus TB.2
Sejak tahun 1994, kasus MDR telah banyak dilaporkan oleh 114 negara. Dengan pelaporan dan pelaksanaan program tata laksana MDR TB yang intensif, diharapkan angka insidens MDR TB dapat ditekan. Kesulitan utama dalam tata laksana TB resisten obat baik MDR atau XDR adalah kualitas pemeriksaan sputum. Kualitas pemeriksaan yang baik merupakan salah satu indikasi program tata laksana nasional MDR TB berjalan dengan baik. Hal tersebut dijalankan dengan baik oleh negara-negara yang rutin mengirimkan hasil pemantauan nasionalnya