Tim Editor
PENDAHULUAN
Saat Perang Dunia I, banyak pasien dengan trauma non-torakal, pankreatitis berat, transfusi masif, sepsis, dan kondisi terdeteksi dengan tanda-tanda distres pernapasan, infiltrat difus paru, dan gagal napas. Ashbaugh dkk (1967) mendeskripsikan 12 pasien yang ditangani olehnya dengan kondisi seperti diatas dan kemudian ia definisikan sebagai adult respiratory distress syndrome (ARDS).
DEFINISI
Acute respiratory distress syndrome (ARDS) merupakan perlukaan inflamasi paru yang bersifat akut dan difus, yang mengakibatkan peningkatan permeabilitas vaskular paru, peningkatan tahanan paru, dan hilangnya jaringan paru yang berisi udara, dengan hipoksemia dan opasitas bilateral pada pencitraan, yang dihubungkan dengan peningkatan shunting, peningkatan dead space fisiologis, dan berkurangnya compliance paru.