Dedi Suyanto1, Ii Sariningsih2, Basti Andriyoko3, Prayudi Santoso4
1Tim Tuberkulosis RSHS
2Klinik TB MDR Instalasi Rawat Jalan RSHS
3Divisi Biomolekuler Departemen Patologi Klinik RSHS 4Ketua Tim TB-MDR RSUP dr. Hasan Sadikin
Abstr act
Latar Belakang: RSUP Dr. Hasan Sadikin ditunjuk sebagai pusat rujukan penanganan pasien tuberkulosis resisten obat (TB MDR) di Jawa Barat sejak tahun 2012 dan sampai bulan Februari 2015 tercatat sebanyak 1982 suspek TB MDR yang diperiksakan dahaknya. Dari suspek sebanyak itu sebanyak 384 didiagnosis sebagai (TB MDR). Namun ternyata dari 384 pasien yang didiagnosis sebagai TB MDR, hanya sebanyak 338 pasien yang sudah mendapatkan pengobatan. Masih ada sebanyak 47 pasien TB MDR yang belum memulai pengobatan dengan berbagai alasan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien serta faktor-faktor yang menghambat pemberian OAT MDR pada pasien yang sudah didiagnosis TB MDR di RSHS.
Metode: Penelitian ini menggunakan data primer berupa hasil wawancara menggunakan kuesioner yang diisi oleh subjek penelitian (responden), dengan mengunjungi tempat tinggal pasien (home visit). Jika subjek penelitian tidak berhasil ditemukan, atau telah meninggal dunia, maka data kuesioner diisi melalui wawancara dari keluarga atau petugas puskesmas setempat.
Hasil: Dari hasil pengumpulan data didapatkan bahwa dari 47 subjek penelitian, sebanyak 21 pasien (44%) tidak berhasil dilacak dengan berbagai sebab seperti pindah alamat, pulang kampung, tidak ada di alamat yang tertera, atau alamat tidak ditemukan (fiktif). Hal ini menyebabkan tidak didapatkannya informasi mengenai alasan mereka belum memulai pengobatan. Sisanya sebanyak 26 pasien (55%) berhasil didapatkan informasi mengenai alasan yang membuat mereka belum memulai pengobatan. Dari 26 pasien, 13 (50%) diantaranya menolak diobati, 6 pasien (23%) meninggal, 3 pasien (11%) terkendala administrasi BPJS, 2 pasien (7%) terlambat mendapatkan informasi, 1 pasien (3%) terkendala biaya, serta 1 pasien (3,85%) diobati di tempat lain. Dari 13 pasien yang menolak diobati, 7 pasien (53%) menolak dengan alasan yang tidak jelas, 2 pasien (15%) menolak karena takut efek samping, 2 pasien (15%) lebih memilih pengobatan alternatif, 1 pasien (7%) menolak karena tidak bisa meninggalkan pekerjaan, dan 1 pasien (7%) menolak karena merasa sehat.
Simpulan: Pasien yang menolak pengobatan antara lain disebabkan karena takut efek samping, tidak bisa meninggalkan pekerjaan, memilih obat alternatif, atau merasa dirinya sehat.
Kata kunci: TB MDR, belum pengobatan