Yohanes Susanto1, Patrice Ginting2, Ruddy Hardiansyah3
1General Practitioner, Metta Medika Hospital, Sibolga, North Sumatera
2Internist, Metta Medika Hospital, Sibolga, North Sumatera
3Anesthesiologist-Intensivist, Metta Medika Hospital, Sibolga, North Sumatera
Abstract
Acute dyspnea after pregnancy is a rare presentation and a number of important conditions may accompany it. Pulmonary embolism, amniotic fluid embolism, pneumonia, aspiration, and pulmonary edema are some of the potential causes that must considered. Pulmonary edema complicates around 0,05% of low-risk pregnancies but may develop in up to 2,9% of pregnancies complicated by preeclampsia, with 70% of cases occurring after birth. The most common contributing factors include peripartum cardiomyopathy, underlying cardiac disease, preeclampsia, administration of tocolytic agents and iatrogenic fluid overload. Here we report a case of 34-year-old woman of 1st postpartum day following lower uterine cesarean section presented with acute progressive dyspnea from her first pregnancy who was admitted in intensive care unit with history of preeclampsia. Clinical examination and relevant investigations explored that it was a case of acute pulmonary edema. Patient was kept in ventilator and was treated with intravenous diuretic and calcium channel blocker. After diuresis, considerable improvement was observed in her respiratory status. The day after, the patient became hemodynamically stable and was weaned off the ventilator. After seven days, she was discharged in stable condition.
Keywords: post-partum, pulmonary edema, preeclampsia
ABSTRAK
Dispnea akut setelah kehamilan merupakan keadaan yang jarang terjadi serta seringkali disertai kondisi-kondisi penting lainnya. Emboli paru, emboli air ketuban, pneumonia, aspirasi, dan edema paru, adalah penyebab dispnea yang perlu dipikirkan. Edema paru terjadi pada 0,05% pada kehamilan dengan risiko rendah, tetapi dapat meningkat menjadi sebesar 2,9% pada kehamilan dengan preeklampsia, dengan 70% terjadi setelah persalinan. Faktor pendukung lainnya adalah kardiomiopati peripartum, adanya penyakit jantung, preeklampsia, pemberian obat tokolitik, dan kelebihan pemberian cairan. Berikut ini adalah sebuah kasus pada seorang perempuan berusia 34 tahun post partum 1 hari dengan riwayat sectio caesarea dan preeklampsia yang mengalami dispnea akut progresif sehingga dirawat di ICU. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya menunjukkan bahwa kasus ini merupakan sebuah kasus edema paru akut. Pasien menggunakan ventilator dan mendapat terapi diuretik intravena serta penyekat kanal kalsium. Setelah mendapat terapi diuresis, kondsi pasien membaik. Setelah tujuh hari perawatan, pasien dipulangkan dengan kondisi stabil
Kata kunci: post-partum, edema paru, eklampsia