Amelia Lorensia1, Mariana Wahyudi2, Nadia Aisah Mayzika 3
1 Department of Clinical-Community Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Surabaya (UBAYA)
2 Department of Purification and Molecular Biology, Faculty of Biotechnology, Universitas Surabaya (UBAYA)
3 Postgraduate Student of Master of Pharmacy Science, Faculty of Pharmacy, Universitas Surabaya (UBAYA)

Abstract
Background: Omega-3 as a local source plays a role in the arachidonic pathway in asthma therapy, related to an improvement of lung function. The anti-inflammatory effects of omega-3 are known to be related to genetic factors, one of which is on ALOX5 gene polymorphism
Objective: This study aims to determine the profile of ALOX5 polymorphism and the effects of omega-3 fish oil on lung function in asthma in Surabaya
Methods: The method was pre-experimental design, using a purposive sampling technique for data collection from June 2017 to January 2018 in Surabaya. The intervention provided was fish oil which contains 1000 mg of omega-3 for 1 month. The different test using paired t-test to compare before and after getting the intervention. The research subjects were 27 adult outpatient asthmatics and 23 non-asthma patients (as the comparison on genetic testing.
Results: The results of improvement in lung function showed a significant difference (p=0.00) in PEF0 values (average: 217,96L/sec) and PEF4 (average: 325,00L/sec). Of the 27 study subjects, only 23 people could have genetic testing by a buccal swab. Asthma patients had more mutant II genotypes (39,13%) than wild types (30,43%). In this study, the relationship between ALOX5 gene polymorphism and lung function improvement cannot be tested because the number of samples is relatively limited. There was one subject who had constant PEF value (mutant II) and decreased PEF value (mutant III)
Conclusion: Fish oil is effective in improving lung function, especially in asthma patients with wild genotype type.
Keywords: ALOX5, asthma, PEF, fish oil, omega-3
Abstrak
Pendahuluan: Omega-3 sebagai sumber lokal berperan dalam jalur arakidonik dalam terapi asma, terkait dengan peningkatan fungsi paru. Efek antiinflamasi omega-3 diketahui berkaitan dengan faktor genetik, salah satunya pada polimorfisme gen ALOX5
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil polimorfisme ALOX5 dan efek minyak ikan omega-3 terhadap fungsi paru-paru penderita asma di Surabaya.
Metode: Metode yang digunakan adalah studi pre-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling untuk pengumpulan data dari bulan Juni 2017 sampai Januari 2018 di Surabaya. Intervensi yang diberikan adalah minyak ikan yang mengandung 1000 mg omega-3 selama 1 bulan. Uji beda menggunakan paired t-test untuk membandingkan sebelum dan sesudah mendapat intervensi. Subjek penelitian adalah 27 pasien penderita asma dewasa rawat jalan dan 23 pasien non asma (sebagai pembanding pada pengujian genetik). Hasil peningkatan fungsi paru menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0,00) pada nilai PEF0 (rata-rata: 217,96L / detik) dan PEF4 (rata-rata: 325,00L / detik). Dari 27 subjek penelitian, hanya 23 orang yang dapat menjalani pengujian genetik dengan swab bukal. Pasien asma memiliki lebih banyak genotipe mutan II (39,13%) dibandingkan tipe liar (30,43%). Dalam penelitian ini, hubungan antara polimorfisme gen ALOX5 dengan peningkatan fungsi paru tidak dapat diuji karena jumlah sampel yang relatif terbatas. Ada satu subjek yang memiliki nilai PEF konstan (mutan II) dan mengalami penurunan nilai PEF (mutan III).
Kesimpulan: Minyak ikan efektif meningkatkan fungsi paru-paru, terutama pada penderita asma tipe wild genotype.
Kata kunci: ALOX5, asma, PEF, minyak ikan, omega-3

Published: 2021-01-05