Nury Nusdwinuringtyas1, Tresia Fransiska Uliana Tambunan2, Faisal Yunus3, Telly Kamelia4
Affiliation(s) of each author :
1. Cardiorespiratory Division, Department of Physical Medicine and Rehabilitation, Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.
2. Cardiorespiratory Division, Department of of Physical Medicine and Rehabilitation, Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.
3. Department of Pulmonology and Respiratory Medicine, Persahabatan National Respiratory Referral Hospital, Jakarta, Indonesia.
4. Respirology and Critical Illness Division, Internal Medicine Department, Universitas Indonesia, Faculty of Medicine. Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta, Indonesia.
Abstract:
This study compared prediction of O2 max from total distance of six minute walk test (6MWT) based on Mongoloids formula to Caucasians formula in Indonesia (Mongoloid) adults with chronic obstructive pulmonary disease (COPD). It involved 44 COPD subjects (38 males) and used total distance from 6MWT to predict O2max with Nurys formula (Indonesia-Mongoloid) [(0,053 total distancemeter)+ (0,22 ageyears)+ (0,032 heightcentimeter) (0,164 weightkilogram) (2,228 gendermale=0, female=1) - 2,287] and Cahalin formula (American-Caucasian) [(0,006 x total distancefeet) + 3,38].The Prediction of O2max with Nurys formula was 9,35 (1.98-15.89) ml/ kg/min and Cahalin formula is 3.73 (2.21-4.57) ml/kg/min. We found significant different statistically (p<0,05) in the O2max. We concluded that O2max prediction with Cahalin formula showed that the functional capacity was underestimated. This study showed maximum capacity(O2 max) prediction in Mongoloid adults with COPD could not be predicted by Caucasians formula.
Keywords : six minute walk test, COPD, Nurys formula, Mongoloid
Abstrak
Penelitian ini membandingkan nilai prediksi O2 maksimum dari jarak tempuh yang diperoleh pada uji jalan enam menit (6MWT) pada subjek PPOK dewasa Indonesia (Mongoloid) yang dihitung dengan rumus prediksi O2 max berbasis Mongoloid terhadap rumus berbasis Kaukasoid. Penelitian ini melibatkan 44 subjek penelitian (38 laki-laki). Menggunakan jarak tempuh yang diperoleh dari 6MWT, dihitung prediksi O2 max dengan rumus Nury (Indonesia- Mongoloid) = (0,053 jarak totalmeter)+ (0,22 umurtahun)+ (0,032 tinggi badancentimeter) (0,164 berat badankilogram) (2,228 Jenis kelaminlaki-laki=0, perempuan =1) - 2,287 dan Rumus Cahalin (Amerika-Kausasoid) = (0,006 x Jarak totalkaki) + 3,38.Prediksi O2 maksimum dengan rumus Nury sebesar 9.35 (1.98-15.89) ml/kg/min, sedangkan dengan rumus cahalin 3.73 (2.21-4.57) ml/kg/min). Terdapat perbedaan bermakna (p<0.05).
Disimpulkan: menggunakan O2 max prediksi dengan rumus Cahalin menampilkan kapasitas fungsional dibawah nilai sesungguhnya (underestimate), dengan demikian prediksi kapasitas maksimum pada PPOK mongoloid tidak bias diprediksi menggunakan rumus Kaukasoid.
Kata kunci: uji jalan enam menit, PPOK, rumus Nury, Mongoloid

Published: 2021-01-05